Saya
menyimpan tulisan tersebut dari display picture teman karena tertarik dengan
tulisannya. Tulisan yang bisa menjadi panduan bagaimana sebaiknya kita menjalin
atau membangun sebuah hubungan pertemanan.
Sebenarnya
yang membuat saya tertarik dari tulisan itu, untuk bisa menjadi pengingat buat
diri saya sendiri supaya tidak menjadi orang yang naif seperti selama ini,
menganggap orang-orang yang saya kenal akan sebaik dan setulus saya memperlakukan
mereka. Dan sering terheran-heran (secara berulang-ulang) jika ada orang yang
bisa berbuat jahat, berkhianat atau yang sejenisnya. Apalagi tanpa alasan.
Hidup
kita sebagian besar ditentukan oleh orang-orang yang bersama-sama dengan kita.
Jika kita berlari bersama seekor Srigala, kita akan belajar cara melonglong dan
menerkam. Tapi jika kita bergaul dengan Elang, kita akan belajar cara
membumbung tinggi di angkasa dan menikmati badai dalam kesendirian.
Percaya
atau tidak, hampir semua kesedihan berasal dari hubungan dengan orang yang
salah. Semakin sedikit kita berhubungan dengan orang yang negatif, semakin
banyak kemajuan yang bisa kita capai. Setiap kali kita kompromi dengan kekurangan
orang lain, berarti kita sedang menambah kekurangan kita.
Karena
itu terkadang membuat kita tiba pada sebuah keputusan lebih baik kita sendiri, dari
pada berteman dengan orang tidak baik. Jangan
terburu-buru salah mengerti dengan kata “lebih baik sendiri” karena disini bukan
berarti kita tidak membutuhkan teman, atau tidak akan berteman dengan siapapun.
Tapi untuk sementara kita belajar lebih
peka dengan siapa harus berbagi supaya kita bisa menikmati keindahan dari
sebuah hubungan.
Kita
harus mewaspadai perkembangan hidup pertemanan kita karena mencampur adukkan
pergaulan baik dan buruk dalam hidup kita bisa jadi mengakibatkan kita merasa
mundur dua langkah setiap kali berusaha membuat kemajuan satu langkah.
Hal lain yang bisa menandai kemunduran kita adalah jika seorang pemalas tidak membuat kita merasa terganggu, mungkin itu bisa diartikan bahwa kita sudah sama seperti dia.
Hal lain yang bisa menandai kemunduran kita adalah jika seorang pemalas tidak membuat kita merasa terganggu, mungkin itu bisa diartikan bahwa kita sudah sama seperti dia.
Kembali
lagi, hidup adalah pilihan, dalam berteman kita juga harus menentukan siapa yang
akan menjadi teman dekat kita dengan hati-hati. Adakalanya kita salah menilai
seseorang diawal, kita berekspektasi terlalu tinggi kepada seseorang dan akhirnya
kita kecewa karena orang yang kita
harapkan bisa menjadi partner yang baik ternyata tidak seperti yang kita
pikirkan.
Pepatah
kuno berkata, "Orang yang berbaring bersama anjing akan bangun bersama
kutunya." Atau kalimat lain yang senada wajah seseorang dipantulkan oleh
cermin, namun seperti apa kita sesungguhnya dicerminkan oleh orang-orang yang
bergaul erat dengan kita - entah itu baik, entah itu buruk.
Mengutip tulisan Thomas
Carlyle yang mengatakan, "Tunjukkan kepada saya orang yang anda hormati, dan
saya akan tahu orang seperti apa anda, karena hal itu menunjukkan pada saya
sosok manusia ideal anda, dan bahwa anda ingin menjadi orang seperti itu."
Indie *120213