Bahagia, suka, duka, penciptanya adalah pikiran dan hati...
kalo pikiran dan hati sepakat bilang bahagia, dalam sekejap tercipta kebahagiaan. kalo kesepakatan yang muncul adalah kecewa, itupun muncul seketika kemudian menyusul yang lain, jenuh n fren.
Setiap saat harus selalu berusaha mencari format yang tepat, supaya tidak kuwalahan menjalani hari berikut rutinitasnya...
Hari ini aku ketemu kalimat klise yang gampang buat di omong dan tidak asing ditelinga.
Tidak ada satu hal pun yang tidak bisa di selesaikan... "setuju kan in" begitu kira-kira aku berdialog dengan hatiku. Kemudian sedikit tenang, karena hati dan pikiranku yang sepakat menyetujui.
Even selalu ada batu di sana sini, yang siap membuat tersandung kalo kita lengah, adalah hal yang tidak bisa kita hindari dan harus dilalui dengan kewaspadaan.
Bahkan ketika kita merasa sudah berlari sejauh mungkin, kemudian menemukan sebuah ruang yang kita pikir bisa membuat kita bernafas lega karena luas dan menyenangkan, itupun ternyata kuldesak, tembok tinggi dengan sisi rapat. Huff... no way out, itulah keluh yang selalu muncul dalam keterbatasan.
Sehingga muncul sebuah keputusan dihati, yang cukup melegakan, lebih baik ada ditempat seperti ini dan ada DIA bersamaku, daripada di tempat nyaman DIA tidak ada bersamaku.
Tapi aku harus kembali ke ingatan yang bukan penemuanku tadi, tapi aku temukan di saku pikiranku bahwa tidak ada satu hal pun yang tidak bisa di selesaikan.
Huff... aku sudah selesai dengan pelajaran dan ilmu ini... kataku bernafas lega setiap kali berhasil menyelesaikan sesuatu, apakah pekerjaan atau situasi.
Tapi secepat kilat, pikiranku menghentikan kegiranganku bahwa proses belajar akan selalu ada, selama kita ada di dunia ini.
Yang pelajar, belajar ilmu dasar sampai perguruan tinggi., setelah selesai dengan itu harus belajar memenuhi kebutuhan hidup sendiri plus orang-orang yang kita kasihi, kemudian belajar menyelesaikan masalah, lalu belajar menghadapi situasi, belajar menguasai diri, terus belajar ... belajar... dan belajar, sampai nafas berhenti berhembus.
Membuat daftar corrective action dan melakukan preventive action. Sekalipun tanpa ada yang menilai atau memberi point untuk hal itu, tapi terus saja kerjakan.
Yang tau banyak dituntut lebih banyak. Apakah itu mengenai kebenaran atau ilmu pengetahuan. hal yang terlupakan ini, kakakku berhasil menyegarkan ingatanku tentang hal ini. Dan aku berjanji akan terus mengingatnya.
Dia juga mengajar aku menambahkan beberapa reminder list untuk aku, tetap fokus, kerjakan bagianmu, diam dan jangan mudah terpancing. Dan aku langsung dapat salam dari ketenangan.
kataku, aku siap menjalani hari ini...
What next today ?! Get ready...!! hanya itu kalimat yang tersisa.
kemudian bersyukur, bahwa hari ini masih ada untuk aku belajar...
kalo pikiran dan hati sepakat bilang bahagia, dalam sekejap tercipta kebahagiaan. kalo kesepakatan yang muncul adalah kecewa, itupun muncul seketika kemudian menyusul yang lain, jenuh n fren.
Setiap saat harus selalu berusaha mencari format yang tepat, supaya tidak kuwalahan menjalani hari berikut rutinitasnya...
Hari ini aku ketemu kalimat klise yang gampang buat di omong dan tidak asing ditelinga.
Tidak ada satu hal pun yang tidak bisa di selesaikan... "setuju kan in" begitu kira-kira aku berdialog dengan hatiku. Kemudian sedikit tenang, karena hati dan pikiranku yang sepakat menyetujui.
Even selalu ada batu di sana sini, yang siap membuat tersandung kalo kita lengah, adalah hal yang tidak bisa kita hindari dan harus dilalui dengan kewaspadaan.
Bahkan ketika kita merasa sudah berlari sejauh mungkin, kemudian menemukan sebuah ruang yang kita pikir bisa membuat kita bernafas lega karena luas dan menyenangkan, itupun ternyata kuldesak, tembok tinggi dengan sisi rapat. Huff... no way out, itulah keluh yang selalu muncul dalam keterbatasan.
Sehingga muncul sebuah keputusan dihati, yang cukup melegakan, lebih baik ada ditempat seperti ini dan ada DIA bersamaku, daripada di tempat nyaman DIA tidak ada bersamaku.
Tapi aku harus kembali ke ingatan yang bukan penemuanku tadi, tapi aku temukan di saku pikiranku bahwa tidak ada satu hal pun yang tidak bisa di selesaikan.
Huff... aku sudah selesai dengan pelajaran dan ilmu ini... kataku bernafas lega setiap kali berhasil menyelesaikan sesuatu, apakah pekerjaan atau situasi.
Tapi secepat kilat, pikiranku menghentikan kegiranganku bahwa proses belajar akan selalu ada, selama kita ada di dunia ini.
Yang pelajar, belajar ilmu dasar sampai perguruan tinggi., setelah selesai dengan itu harus belajar memenuhi kebutuhan hidup sendiri plus orang-orang yang kita kasihi, kemudian belajar menyelesaikan masalah, lalu belajar menghadapi situasi, belajar menguasai diri, terus belajar ... belajar... dan belajar, sampai nafas berhenti berhembus.
Membuat daftar corrective action dan melakukan preventive action. Sekalipun tanpa ada yang menilai atau memberi point untuk hal itu, tapi terus saja kerjakan.
Yang tau banyak dituntut lebih banyak. Apakah itu mengenai kebenaran atau ilmu pengetahuan. hal yang terlupakan ini, kakakku berhasil menyegarkan ingatanku tentang hal ini. Dan aku berjanji akan terus mengingatnya.
Dia juga mengajar aku menambahkan beberapa reminder list untuk aku, tetap fokus, kerjakan bagianmu, diam dan jangan mudah terpancing. Dan aku langsung dapat salam dari ketenangan.
kataku, aku siap menjalani hari ini...
What next today ?! Get ready...!! hanya itu kalimat yang tersisa.
kemudian bersyukur, bahwa hari ini masih ada untuk aku belajar...