Senin, 29 Agustus 2011
Reborn
Hidup dimulai dari Kasih, dan Tuhan mengambil kita dalam AnugerahNya.
Hasil akhirnya adalah menjadi serupa dengan Dia
Aku bahagia, untuk kesekian kalinya,
bisa kembali memahami hal yang sangat mendasar ini dengan tepat,
sehingga aku mampu tempatkan anugerah sebagai anugerah ditempat yang seharusnya
Waktu aku harus berjuang,
Waktu aku harus menanggung beban,
Waktu aku harus mengurai sesuatu yang tidak aku pahami,
Waktu aku harus berada pada situasi yang tidak sesuai dengan keinginanku,
Disitulah Anugrah menggantikanku,
aku mampu berkata cukuplah anugerahMu bagiku,
Menjadi lebih adaptif,
Mengatasi segala kesulitan hidup yang harus dihadapi dengan cara yang sempurna,
Kemudian merasa kembali ringan waktu berjalan bahkan berlari.
Dalam pemahaman yang benar aku bersyukur :
Dalam Rembulan dan Cahaya Mentari
Di Gelap Badai Dan Indahnya Pelangi
Dalam Tangisan Dan Wajah Berseri
Selalu Kutemukan Kasih Terbesar bagi hidupku dan dunia ini
Diam, terpaku dan takjub akan Kasih-Mu
Yang Tergores Indah dalam Anugerah
Hatiku Milik-Mu
Indah, terkagum
karena Engkau membuat hatiku menjadi Baru
Bahagia ku Mengenal-Mu (SM)
Let my flesh died all the time, to show that You stay in me
Enjoy your love every time,
For I know, that my life has been replaced
You gave me revival inside and out
“All teaching, preaching, understanding, revelation, ministry gifts etc ..
we receive or give that's not base on personal encounter with GOD,
experience HIS LOVE and don't have the main purpose for us tobe Christlike
(which is to let our flesh died) all the time ... is only religion...” (Copas)
Minggu, 21 Agustus 2011
Jalan Keabadian
Sudah jadi kebiasaan Lintang, mengignore pesan singkat yang masuk di ponselnya dengan nomor asing yang tidak ada dalam phonebooknya. Apalagi jika pesan singkatnya berisi kalimat retoris. Cukup lama pesan singkat itu berulang setiap pagi, sampai suatu saat Lintang mereply ucapan terimakasih dan menanyakan nama pengirim. "Hei, aku Bintang, masak kamu belum tahu ini nomerku". Itu sebaris pesan singkat yang masuk kemudian ke ponsel Lintang. Ada raut heran diwajahnya waktu membaca deretan pesan yang juga bernada heran. Seingat Lintang, malam perkenalan itu tidak ada adegan tukar ponsel, karena dia buru-buru pulang, waktu Lia datang dan iseng memperkenalkan Bintang sebagai sepupu jauh.
“oke aku save ya nomernya, apa kabar Bint?” jari Lintang langsung tekan send begitu selesai typing pesan singkat, tanpa penasaran sedikitpun. Hari itu kurang lebih minggu kedua setelah perkenalan mereka. Dan hari-hari berikutnya, Lintang sering mereply pesan singkat yang masuk dari Bintang, memang tidak setiap hari tapi cukup sering. Tidak jarang mereka terlibat percakapan ringan. Terbukti Lintang juga sering terlihat senyum senyum sendiri dan jarinya lincah memainkan tombol ponsel digenggamannya.
“hai apa kabar, aku beranikan diri telpon nih, soalnya beberapa hari tidak bisa tidur” ucap Bintang dari seberang, waktu kali pertama menelpon Lintang siang itu.
“hahaha…. Serius? makanya beberapa hari ini aku susah tidur, ternyata gara-gara kamu mikirin aku ya” jawab Lintang sekenanya, tanpa bermaksud apapun.
“kamu jahat” kata Bintang “jahat kenapa?” sahut Lintang cepat, masih dengan nada canda.
tapi Bintang hanya mengulang-ulang kata “kamu jahat” sampai beberapa kali tanpa menyertakan alasan.
“kamu jahat mata tajammu waktu malam perkenalan itu seperti menembus kepusat jantungku” begitulah Bintang mengawali pembicaraan dengan Lintang melalui ponsel.
Awalnya Lintang memang tidak tertarik untuk menanggapi dengan serius, intro dari kalimat Bintang yang sangat terkesan gombal. Tapi demi mendengar Bintang menuturkan profil dirinya, serta perjalanan singkat hidupnya, kali ini nadanya mulai sedikit tenang, meski masih terdengar nafasnya terburu dan bergetar. Tanpa terasa Lintang mulai merapikan duduknya, dan menyimak maksud perkataan Bintang dengan serius. Sambil pikirannya melayang mengingat perkenalan malam itu. Dengan maksud supaya bisa masuk disituasi Bintang yang begitu semangat memaksanya dalam ingatan yang sama. Lintang tetap tidak berhasil menemukan tanda bahwa ada yang istimewa malam itu. Selain dia harus pulang agak malam, kemudian Lia datang dan mengenalkan Bintang sebagai kakak sepupunya yang baru pindah dari Jakarta, titik. Kumpulan singkat ingatan Lintang terhenti, ketika lawan bicaranya kembali dengan nada yang bergetar mengatakan. “boleh ga aku telpon setiap kali kangen” suara dari seberang mencoba tenang tapi tetap saja bergetar. Belum juga Lintang menjawab pertanyaannya, Bintang sudah minta ijin menyanyikan sebuah lagu dan tanpa jawaban. Bintang menyanyikan dua buah lagu, yang pertama tidak asing ditelinga Lintang karena itu juga lagu favoritnya, lagu yang kedua sangat asing. Lintang mencoba menikmati suara merdu Bintang, tapi karena dia menyanyi dengan nafas terburu membuat getarnya sangat kentara, jadi terdengar sedikit tidak beraturan. Setelah selesai baru menjelaskan lagu kedua adalah ciptaannya.
“Trimakasih, suaramu bagus ya, jadi tersanjung” kalimat yang akhirnya meluncur dari mulut Lintang. Sebagai konfirmasi bahwa dia mengikuti dengan serius prosesi perkenalan singkat Bintang kepadanya.
Hari-hari berikutnya menjadi tambahan rutinitas bagi Lintang untuk menjalin komunikasi yang baik dengan Bintang.
Nada bicara Bintang pun sudah mulai beraturan waktu menelpon.
“kamu ternyata tidak seperti yang aku dengar sebelumnya, kamu tegas tapi lembut” itu kata Bintang pada komunikasi by phone berikutnya.
“nama kita sama, aku Bintang kamu Lintang, aku juga tidak tahu mengapa harus di kota ini dan bertemu kamu, yang aku tahu tidak ada yang kebetulan” lanjutnya.
Dan masih banyak lagi hal privasi dari Bintang yang digelontorkan ke Lintang sebagai orang baru yang dia percayai dan membuatnya nyaman untuk mendengar dan menyimpan seluruh rasa dan yang bisa diucapkan.
Lintang tahu dengan tepat, tidak semua rasa bisa terdefinisi dengan baik dalam sebuah kalimat yang bisa diungkapkan.
“sekarang kamu janji demi Tuhan, enggak bakal cerita kesiapapun apa yang aku bilang” kalimat yang tidak pernah lupa diucapkan Bintang sebagai closing percakapan. “oke, janji… demi Tuhan!” jawab Lintang sungguh sungguh.
Komunikasi mereka berjalan cukup lancar, meskipun sempat tersendat karena ada masalah dari pihak Bintang. Dan atas request Bintang. Tapi sama sekali tidak mengurangi penilaian hati Lintang.
Tentang pertanyaanmu yang belum terjawab, tentang kegelisahan dan rasa bersalahmu, semua sudah terjawab dengan benar, karena kamu bisa langsung bertanya pada pemberi hidup yang sekarang sudah ada didekatMu selamanya.
Maaf, membuatmu menunggu dan terpaksa harus mengingkari janji karena kondisi, tapi sekali lagi, hitam putihnya sekarang semua sudah jelas bagimu.
Itulah bukti nyata, Tuhan lebih mengasihimu.
Indie *31/07/11
Minggu, 14 Agustus 2011
TUGU MUDA SEMARANG
TUGU MUDA
Tugu muda Merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu. Monumen Tugu Muda didirikan untuk memperingati Pertempuran Lima hari di Semarang. Pada tanggal 28 Oktober 1945, Gubbernur Jawa Tengah, Mr. Wongsonegoro meletakkaan batu pertama pada lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi sekarang ini (source: Wikipedia).
Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari kaliuang dan Paker. Tanggal 10 Nopember 1951, diletakkan batu pertama oleh Gubernur Jateng Boediono dan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Tugu Muda diresmikaan oleh Soekarno, Presiden Republik Indonesia. Hingga sekarang, cukup banyak perubahan yang telah dilakukan terhadap arca di sekitar tugu muda, antatra lain pembuatan taman dan kolam (source: Semarang.go.id)
Pertempuran Lima Hari di Semarang
Dengan menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, dan disusul dengan diproklamarkan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, maka seharusnya tamatlah kekuasaan Jepang di Indonesia.
Dan ditunjuknya Mr Wongsonegero sebagai Penguasa Republik di Jawa Tengah dan pusat pemerintahannya di Semarang, maka adalah kewajiban Pemerintah di Jawa Tengah mengambilalih kekuasaan yang selama ini dipegang Jepang, termasuk bidang pemerintahan, keamanan dan ketertibannya. Maka terbentuklah Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Di beberapa tempat di Jawa Tengah telah terjadi pula kegiatan perlucutan senjata Jepang tanpa kekerasan antara lain di Banyumas, tapi terjadi kekerasan justru di ibu kota Semarang. Kido Butai (pusat Ketentaraan Jepang di Jatingaleh) nampak tidak memberikan persetujuannya secara menyeluruh, meskipun dijamin oleh Gubernur Wongsonegoro, bahwa senjata tersebut tidak untuk melawan Jepang. Permintaan yang berulang-ulang cuma menghasilkan senjata yang tak seberapa, dan itu pun senjata-senjata yang sudah agak usang.
Kecurigaan BKR dan Pemuda Semarang semakin bertambah, setelah Sekutu mulai mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa. Pihak Indonesia khawatir Jepang akan menyerahkan senjata-senjatanya kepada Sekutu, dan berpendapat kesempatan memperoleh senjata harus dimanfaatkan sebelum Sekutu mendarat di Semarang. Karena sudah pasti pasukan Belanda yang bergabung dengan Sekutu akan ikut dalam pendaratan itu yang tujuannya menjajah Indonesia lagi.
Pertempuran 5 hari di Semarang ini dimulai menjelang minggu malam tanggal 15 Oktober 1945. Keadaan kota Semarang sangat mencekam apalagi di jalan-jalan dan kampung-kampung dimana ada pos BKR dan Pemuda tampak dalam keadaan siap. Pasukan Pemuda terdiri dari beberapa kelompok yaitu BKR, Polisi Istimewa, AMRI, AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) dan organisasi para pemuda lainnya.
Dapat pula kita tambahkan di sini, bahwa Markas Jepang dibantu oleh pasukan Jepang sebesar 675 orang, yang mereka dalam perjalanan dari Irian ke Jakarta, tapi karena persoalan logistik, pasukan ini singgah di Semarang. Pasukan ini merupakan pasukan tempur yang mempunyai pengalaman di medan perang Irian.
Keadaan kontras sekali, karena para pemuda pejuang kita harus menghadapi pasukan Jepang yang berpengalaman tempur dan lebih lengkap persenjataannya, sementara kelompok pasukan pemuda belum pernah bertempur, dan hampir-hampir tidak bersenjata. Juga sebagian besar belum pernah mendapat latihan, kecuali diantaranya dari pasukan Polisi Istimewa, anggota BKR, dari ex-PETA dan Heiho yang pernah mendapat pendidikan dan latihan militer, tapi tanpa pengalaman tempur.
Pertempuran lima hari di Semarang ini diawali dengan pemberontakan 400 tentara Jepang yang bertugas membangun pabrik senjata di Cepiring dekat Semarang. Pertempuran antara pemberontak Jepang melawan Pemuda ini berkobar sejak dari Cepiring (kl 30 Km sebelah barat Semarang) hingga Jatingaleh yang terletak di bagian atas kota. Di Jatingaleh ini pasukan Jepang yang dipukul mundur menggabungkan diri dengan pasukan Kidobutai yang memang berpangkalan di tempat tersebut.
Suasana kota Semarang menjadi panas. Terdengar bahwa pasukan Kidobutai Jatingaleh akan segera mengadakan serangan balasan terhadap para Pemuda Indonesia. Situasi hangat bertambah panas dengan meluasnya desas-desus yang menggelisahkan masyarakat, bahwa cadangan air minum di Candi (Siranda) telah diracuni. Pihak Jepang yang disangka telah melakukan peracunan lebih memperuncing keadaan dengan melucuti 8 orang polisi Indonesia yang menjaga tempat tersebut untuk menghindarkan peracunan cadangan air minum itu.
Dr Karyadi, Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purasara) ketika mendengar berita ini langsung meluncur ke Siranda untuk mengecek kebenarannya. Tetapi beliau tidak pernah sampai tujuan, jenazahnya diketemukan di jalan Pandanaran Semarang, karena dibunuh oleh tentara Jepang (namamya diabadikan menjadi RS di Semarang). Keesokan harinya 15 Oktober 1945 jam 03.00 pasukan Kidobutai benar-benar melancarkan serangannya ke tengah-tengah kota Semarang.
Markas BKR kota Semarang menempati komplek bekas sekolah MULO di Mugas (belakang bekas Pom Bensin Pandanaran). di belakangnya terdapat sebuah bukit rendah dari sinilah di waktu fajar Kidobutai melancarkan serangan mendadak terhadap Markas BKR. Secara tiba-tiba mereka melancarkan serangan dari dua jurusan dengan tembakan tekidanto (pelempar granat) dan senapan mesin yang gencar. Diperkirakan pasukan Jepang yang menyerang berjumlah 400 orang. Setelah memberikan perlawanan selama setengah jam, pimpinan BKR akhirnya menyadari markasnya tak mungkin dapat dipertahankan lagi dan untuk menghindari kepungan tentara Jepang, pasukan BKR mengundurkan diri meninggalkan markasnya.
SEJARAH KOTA SEMARANG
SEMARANG, sebagai kota raya dan lbu kota Jawa Tengah, memiliki sejarah yang panjang. Mulanya dari dataran lumpur,yang kemudian hari berkembang pesat menjadi lingkungan maju dan menampakkan diri sebagai kota yang penting. Sebagai kota besar, ia menyerap banyak pendatang. Mereka ini, kemudian mencari penghidupan dan menetap di Kota Semarang sampai akhir hayatnya. Lalu susul menyusul kehidupan generasi berikutnya. Di masa dulu, ada seorang dari kesultanan Demak bernama pangeran Made Pandan bersama putranya Raden Pandan Arang, meninggalkan Demak menuju ke daerah Barat Disuatu tempat yang kemudian bernama Pulau Tirang, membuka hutan dan mendirikan pesantren dan menyiarkan agama Islam. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II. Di bawah pimpinan Pandan Arang, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Akhirnya Pandan Arang oleh Sultan Pajang melalui konsultasi dengan Sunan Kalijaga, juga bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H atau bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1547 masehi dinobatkan menjadi Bupati yang pertama. Pada tanggal itu "secara adat dan politis berdirilah kota Semarang" . Masa pemerintahan Pandan Arang II menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan yang dapat dinikmati penduduknya. Namun masa itu tidak dapat berlangsung lama karena sesuai dengan nasihat Sunan Kalijaga, Bupati Pandan Arang II mengundurkan diri dari hidup keduniawian yang melimpah ruah. la meninggalkan jabatannya, meniggalkan Kota Semarang bersama keluarga menuju arah Selatan melewati Salatiga dan Boyolali, akhirnya sampai ke sebuah bukit bernama jabalekat di daerah Klaten. Didaerah ini, beliau menjadi seorang penyiar agama Islam dan menyatukan daerah Jawa Tengah bagian Selatan dan bergelar Sunan Tembayat. Beliau wafat pada tahun 1553 dan dimakamkan di puncak Gunung Jabalkat. Sesudah Bupati Pandan Arang mengundurkan diri lalu diganti oleh Raden Ketib, Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586), kemudian disusul pengganti berikutnya yaitu Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659), Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666), Mas Tumenggung Prawiroprojo (1966-1670), Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674), Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung. Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701), Raden Maotoyudo atau Raden Summmgrat (1743-1751), Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadmienggolo (1751-1773), Surohadimenggolo IV (1773-?), Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?), Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841), Putro Surohadimenggolo (1841-1855), Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860), RTP Suryokusurno (1860-1887), RTP Reksodirjo (1887-1891), RMTA Purbaningrat (1891-?), Raden Cokrodipuro (?-1927), RM Soebiyono (1897-1927), RM Amin Suyitno (1927-1942), RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945), R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan, M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946, 1949 - 1952 yaitu masa Pemerintahan Republik Indonesia) pada waktu Pemerintahan RIS yaitu pemerintahann federal diangkat Bupati RM.Condronegoro hingga tahun 1949. Sesudah pengakuan kedaulatan dari Belanda, jabatan Bupati diserah terimakan kepada M. Sumardjito. Penggantinya adalah R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956). Kedudukannya sebagai Bupati Semarang bukan lagi mengurusi kota melainkan mengurusi kawasan luar kota Semarang. Hal ini terjadi sebagai akibat perkembangnya Semarang sebagai Kota Praja.
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang. Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintahan daerah Kota Semarang belum dapat menjalankan tugasnya karena pendudukan Belanda. Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menaiigkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Beliau menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan. Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1. Mr. Moch.lchsan
2. Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
3. RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
4. Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960)
5. RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964)
6. Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966)
7. Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 - 6 Maret 1967)
8. Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
9. Kolonel Hadijanto ( 2Januari 1973 - 15 Januari 1980)
10. Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
11. Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19Januari 1990 - 19 Januari 2000)
12. H. Sukawi Sutarip SH. ( 19 Januari 2000 - 19 Juli 2010
13. H. Soemarmo HS, MSi ( 19 Juli 2010 - Sekarang )
Pertumbuhan Fisik
Secara garis besar pertumbuhan Kota Semarang telah mengalami berubahan - perubahan fisik dari tahun ketahun antara :
· Periode sebelum Dataran Alluvial terbentuk
· Periode Tahun 900 s/d 1500
· Periode Tahun 1500 s/d 1700
· Periode Tahun 1700 s/d 1906
· Periode Tahun 1906 s/d 1942
· Periode Tahun 1942 s/d 1976
Sabtu, 13 Agustus 2011
METAMORFOSIS KUPU
Mengapa menyukai kupu-kupu sebenarnya lebih tertarik dengan prosesnya, dari ulat yang menjijikkan kemudian bisa berubah menjadi seekor kupu-kupu yang menakjubkan. Di samping itu dia juga satu satunya serangga yang mengalami proses ini.
Itulah alasan catatan ini ada di blog ini.
Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa atau kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
► TELUR
Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
LARVA (ULAT)
► Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
► Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.
► Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.
► Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.
Pupa ( kepompong)
► Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan sekitarnya. (berkamuflase). Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya
Kupu-kupu
► Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang.
► Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa
PERILAKU KUPU-KUPU:
Kupu-kupu merupakan serangga yang melakukan aktivitas pada siang hari, pada malam hari kupu-kupu akan istirahat dan terlindungan daun pepohonan.
siang kupu-kupu makin aktif terbang dan melakukan aktivitas mencari makan dan berproduksi. Kegiatan mencari makan dilakukan sendiri-sendiri tetapi sering tampak kupu-kupu jantan dan batina terbang berpasangan dan pada saatnya akan melakukan kopulasi.
Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada tumbuhan inangnya. kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbamg rendah antara 10 cm- 2 m. Sedangkan kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi sampai ± 10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya.
Abigail Indiana
- Indie
- I am a product of GOD's Grace. Single, Simple person but will always be an extraordinary person. Just a nature, Truth lover, jazzy lover, coffee lover. Selalu mendefinisikan setiap fase hidup dengan ucapan syukur. I love my beloved Savior, He loves me unconditionally.