Jumat, 01 Mei 2009

(B)elum (A)da (J)udul

2007
Ada beberapa cinta dalam hidup ini. Entah definisinya atau peristiwa yang harus dialami dalam sebuah hubungan yang diatasnamakan cinta.
Cinta adalah pengorbanan, kata beberapa orang, prosentasenya belum akurat karena tidak melakukan survey. Diyakini beberapa orang cinta butuh pengorbanan, waktu, materi, perasaan, idealisme, prifasi and else.

Temenku sempat mengakui hal ini.
Dia dengan tiba-tiba merasa telah kehilangan kemandirian setelah beberapa saat menjalin hubungan dengan teman dekatnya. Dia merasa memiliki ketergantungan, misalnya ketika melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan berdua, entah itu hang out, berkebun karena gemar dengan tanaman, kemudian makan, misa.
Yang menarik ketika aku tanya apakah dia bahagia, dia hanya mengangguk.
Rasa tak kenal koma. Jalan, mengembang dan menulusur tanpa henti.
Ada yang sakit dan tertekan ketika harus menghadapi sesuatu diluar harapan bahkan ketika hanya mendengarpun luka mulai menyelinap.
Cinta, terlalu sulit untuk dimengerti. Tak terpahami.
Rasa itu datang begitu tiba-tiba, mengambil tempat begitu saja kemudian menyita begitu banyak tempat dalam ruang hati yang tergolong sempit.
Kadang kita merasa sedikitpun tidak diberi kesempatan untuk memilah atau sekedar menyortir apakah harus kita beri tempat atau tidak. Sungguh tanpa permisi.
Menikmati kebersamaan, ada sebentuk bahagia dan damai, even only in soul, mind and dream. Kita cuma bisa diam dan menikmati rasa itu sendiri.
Seperti yang digumamkan Kiara...
"Aku ga tau rasaku, yang aku tau aku cuma inget kamu. Kangen? Mang dia mikir yang sama? Aku tidak bisa pastikan itu, aku hanya bisa pastikan rasaku".
"Bagiku kamu tidak melukiskan atau mengingatkan aku kepada siapapun, seperti yang sudah-sudah. Kamu adalah seperti adanya kamu, with all your style. Tapi kalau aku harus hentikan semua, pasti aku dimampukan untuk lakukan. I never feel like this. Perasaan yang sempurna".

Kiara sangat pandai mengartikan cinta dan beberapa kondisi, tapi sejujurnya dia bukan seorang penikmat cinta sejati, karena Kiara hampir belum pernah menemukan cinta sejati dengan orang yang tepat. Beberapa hal yang pernah dia alami dalam hidupnya yang berhubungan dengan cinta, terlahir prematur dan terpaksa, yang akibatnya berumur pendek dan cepat mati. Mungkin karena waktu cinta itu hadir, Kiara berusaha mati-matian menciptakannya sendiri sesuai skenario yang dia mau. Kiara tau semua adalah masa lalu, tapi masa lalu itu selalu memproyeksi segala sikapnya saat ini, sehingga dia merasa menjadi orang yang terlalu berhati-hati dalam bertindak dan bersikap bahkan dalam memutuskan dengan siapa dia berbagi.

Hari ini Kiara dengan mudah memindahkan anggapan bahwa dia species langka seperti yang pernah diucapkan Arya temannya dulu, dari golongan yang aneh ke kategori unik. “ya... langka itu unik... dan dicari orang yang mengerti... dan yang diberi anugerah untuk bisa menghargai nilai keunikan itu” pikir Kiara sambil tersenyum. Get the best started!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abigail Indiana

Foto saya
I am a product of GOD's Grace. Single, Simple person but will always be an extraordinary person. Just a nature, Truth lover, jazzy lover, coffee lover. Selalu mendefinisikan setiap fase hidup dengan ucapan syukur. I love my beloved Savior, He loves me unconditionally.