Pada umumnya orang mendefinisikan sukses sebagai suatu prestasi yang dicapai melebihi orang lain, baik dalam sekolah, bisnis, jabatan, dll.
Namun, kesuksesan yang Yesus ajarkan dan teladani adalah memberikan hidupNya agar kita diberkati dan diselamatkan.
When he was hung on the cross, he took upon Himself the curse for our wrongdoing…Through the work of Christ Jesus, God has blessed...the same blessing he promised to Abraham, and we Christians receive the promised Holy Sipirit through faith”. (Gal 3:13-14)
Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Galatia 3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Alkitab mencatat beberapa tokoh yang rela memberikan hidupnya untuk membuat orang diselamatkan dan diberkati, bahkan lebih dikenal.
I. Musa mengurapi Yosua (Bil 27:18-20)
Bil 27:18 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya,
Bil 27:19 suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu.
Bil 27:20 dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.
Bil 34:4 Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."
Bil 27:23 lalu ia meletakkan tangannya atas Yosua dan memberikan kepadanya perintahnya, seperti yang difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
Musa tidak marah ketika Tuhan melarang dia masuk Tanah Perjanjian (Ul 34:4)
Musa tidak iri hati ketika Tuhan memintanya untuk mengurapi Yosua (Bilangan 27:21-23)
Pemimpin yang baik melahirkan pemimpin.
Dampak kepemimpinan Musa tidak pernah berakhir, walau ia sudah mati (Ul 34:10)
“Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.”
“If your focus on what you can put into people rather than what you can get out of them, they'll love and respect you and those attributes are great foundations for building relationships” (John C. Maxwell)
Bandingkan dengan Saul yang iri hati kepada Daud (1 Sam 18:8-10) & Herodes yang psikopat (istri & anak2 lakinya dibunuh): tidak rela tempatnya diganti orang lain.
1 Samuel 18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
1 Samuel 18:9 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
1 Samuel 18:10 Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya.
II. Yonatan mengasihi Daud (1 Sam 18:1; 20:17)
1 Samuel 18:1 Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
1 Samuel 20:17 Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.
Yonatan menyadari pilihan, penyertaan Allah atas Daud (1 Samuel 18:4)
Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
Yonatan punya kesempatan untuk menjadi Raja pengganti Saul, ayahnya dengan cara bersekongkol dengan ayahnya membunuh Daud (1 Samuel 19:1)
Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud.
Yonatan berupaya menolong Daud (1 Samuel 19:1-7)
Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana.
Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."
Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!
Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan TUHAN telah memberikan kemenangan yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?"
Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."
Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.
Yonatan merisikokan hidupnya demi Daud (1 Sam 20:1-4; 31)
Maka larilah Daud dari Nayot, dekat Rama; sampailah ia kepada Yonatan, lalu berkata: "Apakah yang telah kuperbuat? Apakah kesalahanku dan apakah dosaku terhadap ayahmu, sehingga ia ingin mencabut nyawaku?"
Tetapi Yonatan berkata kepadanya: "Jauhlah yang demikian itu! engkau tidak akan mati dibunuh. Ingatlah, ayahku tidak berbuat sesuatu, baik perkara besar maupun perkara kecil, dengan tidak menyatakannya kepadaku. Mengapa ayahku harus menyembunyikan perkara ini kepadaku? Tidak mungkin!"
Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."
Yonatan berkata kepada Daud: "Apa pun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu."
Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."
“No leader succeeds on his own. Even David needed his Jonathan. Do you have someone who strengthens your hand in God? All leaders need loyal friend who can help them to perservere through the tough times” (John C. Maxwell)
III. Barnabas mempercayai Paulus (Kis 9:26-27)
Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.
Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
Barnabas menjadi fasilitator yang dapat dipercaya.
“When Saul arrived in Jerusalem, he tried to meet with the believers, but they were all afraid of him. They thought he was only pretending to be a believer! Then Barnabas brought him to the apostles…Then the apostles accepted Saul…” (v. 26 – 28)
Barnabas seorang yang baik, penuh Roh Kudus, kuat dalam iman dan membawa banyak jiwa kepada Tuhan (KPR 11:24)
karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Barnabas yang membawa lagi Paulus ke Anthiokia (KPR 11:25)
KPR 11:25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
Barnabas yang tadinya memimpin, rela menjadi orang ke dua setelah Paulus (Bandingkan KPR 11:30; 12:25; 13:2; 13:4 dengan KPR 13:42; dll)
KPR 11:30 Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.
KPR 12:25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.
KPR 13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
KPR 13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
KPR 13:42. Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.
Keberhasilan yang sesungguhnya bagi orang percaya adalah meneladani apap yang Tuhan ajarkan, yaitu memberikan hidupnya untuk orang diselamatkan dan diberkati.
Namun, kesuksesan yang Yesus ajarkan dan teladani adalah memberikan hidupNya agar kita diberkati dan diselamatkan.
When he was hung on the cross, he took upon Himself the curse for our wrongdoing…Through the work of Christ Jesus, God has blessed...the same blessing he promised to Abraham, and we Christians receive the promised Holy Sipirit through faith”. (Gal 3:13-14)
Galatia 3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Galatia 3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Alkitab mencatat beberapa tokoh yang rela memberikan hidupnya untuk membuat orang diselamatkan dan diberkati, bahkan lebih dikenal.
I. Musa mengurapi Yosua (Bil 27:18-20)
Bil 27:18 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya,
Bil 27:19 suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu.
Bil 27:20 dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.
Bil 34:4 Dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub; demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku mengizinkan engkau melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana."
Bil 27:23 lalu ia meletakkan tangannya atas Yosua dan memberikan kepadanya perintahnya, seperti yang difirmankan TUHAN dengan perantaraan Musa.
Musa tidak marah ketika Tuhan melarang dia masuk Tanah Perjanjian (Ul 34:4)
Musa tidak iri hati ketika Tuhan memintanya untuk mengurapi Yosua (Bilangan 27:21-23)
Pemimpin yang baik melahirkan pemimpin.
Dampak kepemimpinan Musa tidak pernah berakhir, walau ia sudah mati (Ul 34:10)
“Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.”
“If your focus on what you can put into people rather than what you can get out of them, they'll love and respect you and those attributes are great foundations for building relationships” (John C. Maxwell)
Bandingkan dengan Saul yang iri hati kepada Daud (1 Sam 18:8-10) & Herodes yang psikopat (istri & anak2 lakinya dibunuh): tidak rela tempatnya diganti orang lain.
1 Samuel 18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
1 Samuel 18:9 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
1 Samuel 18:10 Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya.
II. Yonatan mengasihi Daud (1 Sam 18:1; 20:17)
1 Samuel 18:1 Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
1 Samuel 20:17 Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.
Yonatan menyadari pilihan, penyertaan Allah atas Daud (1 Samuel 18:4)
Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
Yonatan punya kesempatan untuk menjadi Raja pengganti Saul, ayahnya dengan cara bersekongkol dengan ayahnya membunuh Daud (1 Samuel 19:1)
Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud.
Yonatan berupaya menolong Daud (1 Samuel 19:1-7)
Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana.
Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."
Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya: "Janganlah raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu; bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu!
Ia telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan TUHAN telah memberikan kemenangan yang besar kepada seluruh Israel. Engkau sudah melihatnya dan bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap darah orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?"
Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."
Lalu Yonatan memanggil Daud dan Yonatan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul dan ia bekerja padanya seperti dahulu.
Yonatan merisikokan hidupnya demi Daud (1 Sam 20:1-4; 31)
Maka larilah Daud dari Nayot, dekat Rama; sampailah ia kepada Yonatan, lalu berkata: "Apakah yang telah kuperbuat? Apakah kesalahanku dan apakah dosaku terhadap ayahmu, sehingga ia ingin mencabut nyawaku?"
Tetapi Yonatan berkata kepadanya: "Jauhlah yang demikian itu! engkau tidak akan mati dibunuh. Ingatlah, ayahku tidak berbuat sesuatu, baik perkara besar maupun perkara kecil, dengan tidak menyatakannya kepadaku. Mengapa ayahku harus menyembunyikan perkara ini kepadaku? Tidak mungkin!"
Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."
Yonatan berkata kepada Daud: "Apa pun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu."
Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."
“No leader succeeds on his own. Even David needed his Jonathan. Do you have someone who strengthens your hand in God? All leaders need loyal friend who can help them to perservere through the tough times” (John C. Maxwell)
III. Barnabas mempercayai Paulus (Kis 9:26-27)
Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid.
Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
Barnabas menjadi fasilitator yang dapat dipercaya.
“When Saul arrived in Jerusalem, he tried to meet with the believers, but they were all afraid of him. They thought he was only pretending to be a believer! Then Barnabas brought him to the apostles…Then the apostles accepted Saul…” (v. 26 – 28)
Barnabas seorang yang baik, penuh Roh Kudus, kuat dalam iman dan membawa banyak jiwa kepada Tuhan (KPR 11:24)
karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Barnabas yang membawa lagi Paulus ke Anthiokia (KPR 11:25)
KPR 11:25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
Barnabas yang tadinya memimpin, rela menjadi orang ke dua setelah Paulus (Bandingkan KPR 11:30; 12:25; 13:2; 13:4 dengan KPR 13:42; dll)
KPR 11:30 Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.
KPR 12:25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.
KPR 13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
KPR 13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
KPR 13:42. Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya.
Keberhasilan yang sesungguhnya bagi orang percaya adalah meneladani apap yang Tuhan ajarkan, yaitu memberikan hidupnya untuk orang diselamatkan dan diberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar