Kamu datang begitu tiba tiba,
Bertubi tubi menyerang hati yang lama terbingkai hingga porak poranda
peralihan yang tidak terpahami kecepatannya,
Mendorong hati manjakan perasaan,
Dari hati yang selalu terjaga,
Tiba-tiba terlelap dan melayang,
Memacu logika berkata,
Bukan kamu yang salah,
Hanya hati yang tak siap...
Dan rasa terhempas,
Kini menyalahkan interupsi logika,
Sebab ini bukan tentang salah atau tak siap,
Mungkin tentang hati yang sedang mengembara,
Mungkin hanya sesuatu yang tertunda,
Mungkin...
Mungkin...
Dan mungkin...
Sebab selalu,
Diam hanya menyisakan mungkin
Kalaupun ada selain itu
Adalah hati yang telah tercandui
Serta detak jiwa yang berpesan satu kalimat klise gampang yang sulit :
ikutilah kata hatimu, jangan pernah terlambat menyadarinya
Indie - 240211
Bertubi tubi menyerang hati yang lama terbingkai hingga porak poranda
peralihan yang tidak terpahami kecepatannya,
Mendorong hati manjakan perasaan,
Dari hati yang selalu terjaga,
Tiba-tiba terlelap dan melayang,
Memacu logika berkata,
Bukan kamu yang salah,
Hanya hati yang tak siap...
Dan rasa terhempas,
Kini menyalahkan interupsi logika,
Sebab ini bukan tentang salah atau tak siap,
Mungkin tentang hati yang sedang mengembara,
Mungkin hanya sesuatu yang tertunda,
Mungkin...
Mungkin...
Dan mungkin...
Sebab selalu,
Diam hanya menyisakan mungkin
Kalaupun ada selain itu
Adalah hati yang telah tercandui
Serta detak jiwa yang berpesan satu kalimat klise gampang yang sulit :
ikutilah kata hatimu, jangan pernah terlambat menyadarinya
Indie - 240211
Tidak ada komentar:
Posting Komentar