Apa yang kita santap menentukan
kesehatan kita. Kita tidak asing dengan kalimat tersebut, karena sering
mendengar dari dokter dan ahli gizi di tv, di radio, atau membaca buku. Saya
setuju dengan kalimat bijak tersebut. Karena tidak hanya berlaku untuk kondisi
jasmani saja tapi juga berlaku untuk jiwa dan roh kita.
Untuk sesuatu yang berhubungan
dengan jasmani semua dapat terlihat begitu jelas.
Yang jadi masalah biasanya jiwa
dan roh.
Saya pernah mendengar bahan baku (raw material) dari iman adalah kebenaran yaitu firman Tuhan, 100%
saya setuju dengan pendapat ini. Bahan penolong (Suppporting Material) tidak terlalu dibutuhkan.
Itulah yang saya sebut dengan
menu utama yang menjadi pilihan kita. Menu yang meyehatkan Roh, Jiwa kemudian
terimpartasi ke tubuh jasmani kita.
Menu Paradoks adalah menu yang
selalu tersedia, tidak pernah menjadi pilihan tapi harus di santap.
Mungkin kita berpikir sudah
memiliki kebiasaan gemar menyantap hal-hal benar dan yang bernilai positif. Dan
berusaha sedapat mungkin meng-influen seluruh jaringan jiwa dan roh sehingga
membentuk sebuah ruang baru yang mampu mendorong hidup lebih baik, lebih bergairah, lebih indah dan semakin taft.
Kalau toh tidak lebih, minimal
selalu dalam kondisi stabil. Ruang baru yang unik itu adalah iman.
Tuhan hanya memiliki Dentiny terbaik yang DIA tetapkan buat
kita. Kita sebut sebagai BIG DESTINY.
Ketika memikirkan hal ini sukacita kita penuh dan harapan kita membubung
tinggi.
Tapi dalam perjalanan menuju
penggenapannya, kita selalu diperhadapkan pada kondisi yang mem-paradoks janji yang kita terima
tersebut.
Kalvari adalah paradoks terhebat
yang dialami Tuhan.
Akulah terang dunia (Yoh 8:12) diparadoks
oleh kegelapan selama tiga jam
Akulah hidup (Yoh 14:6) –
diparadoks oleh kematianNya
Akulah air hidup (Yoh 4:14) diparadoks
oleh kehausanNya
Itu bukti bahwa tidak ada paradoks yang lebih hebat dari apa yang
sudah dan harus diterima oleh Yesus.
Menurut pengalaman saya (boleh
setuju boleh tidak) disamping Big Destiny
terbaik yang Tuhan sudah tentukan bagi kita, konon orang-orang sekitar juga
memiliki little destiny untuk kita,
mungkin dalam karir, pasangan hidup atau pelayanan sekalipun. Dan biasanya little destiny kondisinya mem-paradoks BIG DESTINY.
Kita hanya perlu yang namanya
keteguhan dan ketetapan hati. Sebuah keyakinan bahwa rencana terbaik Tuhan bagi
kita adalah hidup berkemenangan disetiap tantangan yang kita hadapi.
Penyertaan Tuhan disegala waktu
berarti bukan hanya pada waktu kita baik, sehat, berhasil dan berkelimpahan,
tapi termasuk pada saat kita mengalami segala krisis, dari kepercayaan, kesehatan, kegagalan dan masih
banyak hal yang sepertinya bertolak belakang dari apa yang Tuhan janjikan.
Penyertaan Tuhan tidak selalu
diwujudkan dalam perjalanan mulus dan keberhasilan, tapi kesukaran, tantangan juga
bisa menjadi media bagi Tuhan untuk membuktikan janjiNya, ketika kita tidak
pernah kehilangan harapan didalam Dia.
Sejatinya itulah hidup kekal
menurut saya, bahwa harapan kita selalu diperbaharui setiap waktu, melalui
pengenalan kita akan pribadi yang kita sembah dan yang kita sebut Tuhan.
Ketika kita menghadapi kondisi
tersebut, kita harus tetap berpegang teguh pada BIG DESTINY dari Tuhan. Supaya tidak menjadi lemah karena terpancing
oleh kondisi.
Tetap kerjakan segala sesuatu
yang menjadi bagian kita dengan penuh ketulusan, sukacita dan ucapan syukur.
Semua akan terasa lebih ringan meskipun tampak tidak ada perubahan, minimal
didalam kita sudah ada yang berubah, hati dan cara pandang.
Dengan begitu kita akan bisa
memahami arti menikmati hidup bersama DIA.
Tetap tenang menikmati perubahan
baik atau kurang baik. Sabar menanggung segala sesuatu. Dan selalu mengenakan
kerendahan hati.
Bukan dari kekuatan kita, tetapi
karena kita sadar, didalam kita ada DIA yang sudah mengambil alih semua rasa itu.
Take time to try out…
Kerendahan hati ibarat celana
dalam, harus selalu dikenakan, tidak untuk diperlihatkan.
Its joke, tapi bener juga…J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar