Senin, 19 Agustus 2019

JANGAN TERGESA-GESA


Pertumbuhan bukanlah sebuah momen, melainkan suatu proses yang memerlukan waktu tertentu.  Semua tergantung jenisnya, tumbuhan dan hewan, memiliki waktu yang berbeda.
Kita mungkin sering mendengar sebuah ilustrasi, proses sebuah telur menjadi hewan, atau sebuah ulat menjadi kupu-kupu. Kita tidak bisa membantu mempercepat bakal hewan dalam cangkang telur untuk segera keluar, atau membantu kupu-kupu keluar dari kepompong, hanya karena ketidaks abaran kita. Karena sama artinya kita merusak kehidupan mereka yang akan datang.
Itu sebabnya, kita tidak bisa tergesa-gesa. Sama halnya dengan pertumbuhan manusia, baik secara rohani, jiwa maupun fisik.

Ada beberapa cara untuk bekerja sama dengan Allah dalam menikmati proses pertumbuhan menuju kedewasaan rohani.
Yang pertama : Percaya bahwa Allah sedang bekerja di dalam kehidupan Anda bahkan ketika Anda tidak merasakannya. Menanti kemajuan pertumbuhan rohani kadang merupakan pekerjaan yang membosankan, satu langkah kecil setiap kali. Alkitab mengatakan, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.” Dalam hidup kita mengalami berbagai musim. Adakalanya kita mengalami ledakan pertumbuhan yang singkat dan hebat (musim semi) yang diikuti oleh suatu masa penstabilan dan ujian (musim gugur dan musim dingin).
Lalu bagaimana dengan masalah-masalah, kebiasaan-kebiasaan, dan luka-luka hati yang mengiringi proses yang kita lewati, apakah dapat lenyap secara ajaib, dengan doa dan ketekunan? Jawabannya belum tentu, karena bisa jadi jawabannya datang melalui perubahan secara bertahap.

Kedua : Miliki sebuah buku catatan spiritual jurnal. Untuk mencatat momen-momen yang didalamnya ada pelajaran yang Allah singkapkan. Bukan sekedar catatan harian yang berisi perasaan-perasaan kita saja, tetapi sebuah catatan dari apa yang sedang kita pelajari. Tulislah berbagai wawasan dan pelajaran-pelajaran tentang kehidupan yang Allah ajarkan kepada kita tentang Dia, tentang diri kita sendiri, tentang kehidupan, hubungan, dan segala hal yang kita tahu dengan pasti itu adalah pelajaran penting tentang mengembangkan karakter Allah. Catatan itu akan menjadi pengingat bagi kita, terutama ketika kita sedang dalam kondisi menurun, kita dapat membaca ulang, dan kembali kuat, bahwa kita pernah menghadapi hal paling berat dan dapat melewatinya. Alasan kita harus belajar kembali beberapa pelajaran adalah karena kita mudah melupakannya, terlebih ketika kita berada dalam kondisi nyaman dan sangat nyaman. Dengan meninjau kembali catatan rohani kita secara teratur, kita dapat terhindar dari banyak penderitaan dan luka hati yang tidak perlu. Alkitab mengatakan, “Karena itu kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.”

Ketiga : Bersabar dengan Allah dan dengan diri Anda sendiri. Kita sering mengalami kegagalan untuk memahami bahwa waktu Allah tidak sama dengan waktu kita, itu yang membuat kita gagal untuk bersabar. Tidak jarang kita merasa frustrasi dengan lambatnya kemajuan kehidupan kita.
Allah menggunakan proses panjang untuk mengembangkan karakter, khususnya di dalam diri para pemimpin. Dia mengambil waktu 80 tahun untuk mempersiapkan Musa, termasuk 40 tahun di padang gurun. Selama 14.600 hari Musa tetap menanti dan bertanya dalam hati, "Apakah sudah tiba waktunya?" Tetapi Allah tetap berkata, "Belum."
Tidak ada Langkah-Langkah Mudah atau rahasia-rahasia yang ditempuh dengan intan untuk Mencapai karakter Allah. Orang-orang besar bertumbuh melalui pergumulan dan badai dan musim-musim penderitaan. Bersabarlah dengan proses tersebut. Yakobus memberi nasihat, “Jangan mencoba melepaskan diri dari sesuatu sebelum waktunya. Biarkanlah ia bekerja supaya kamu menjadi dewasa dan berkembang dengan baik.”

Keempat : Jangan menjadi kecil hati. Ketika Habakuk menjadi sedih karena dia mengira Allah tidak bertindak dengan cukup cepat, Allah mengatakan hal ini : “Segala hal yang telah kurencanakan ini tidak akan terjadi dengan segera. Meskipun demikian pasti saat penggenapan penglihatan itu akan tiba. Jika tampaknya lambat, janganlah putus asa, karena semua itu pasti akan terjadi. Bersabarlah! Semua itu tidak akan terlambat barang sehari pun!” Suatu penundaan bukan berarti penolakan dari Allah.
Ingatlah seberapa jauh kita telah sampai, bukan seberapa jauh kita harus pergi. Kita tidak berada di tempat yang kita inginkan, tetapi kita juga tidak berada di tempat yang biasanya kita berada.
Ketika kita mulai tergesa-gesar dan berkecil hati katakan hal ini "Please Be Patient, God Is Not Finished With Me Yet (Bersabarlah, Allah Belum Selesai Dengan Saya).” Allah juga belum selesai dengan Anda, jadi tetaplah maju. Bahkan siput mencapai bahtera Nuh karena tekun!


Indie 13/08/19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abigail Indiana

Foto saya
I am a product of GOD's Grace. Single, Simple person but will always be an extraordinary person. Just a nature, Truth lover, jazzy lover, coffee lover. Selalu mendefinisikan setiap fase hidup dengan ucapan syukur. I love my beloved Savior, He loves me unconditionally.