Jika memang tidak mampu membalas kebaikan dengan kebaikan, paling tidak jangan berbuat jahat. Adalah sebuah nasihat baik bagi kita yang ingin belajar berterimakasih.
Adakalanya, tanpa sadar kita melakukan hal yang sama kepada Tuhan, ketika mengalami kesuksesan dalam melakukan banyak hal yang luar biasa, kita merasa, seolah semua karena kehebatan kita. Kita lupa bahwa Allah yang telah memberi kita akal budi, kekuatan, kesehatan, kemauan, kesempatan dan kemampuan untuk mengerjakan semua hal tersebut. Sehingga lupa untuk berterimakasih.
Hal yang sudah umum kita jumpai di dunia ini, sudah pernah dicatat dalam injil Lukas 17:15-16 “Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur didepan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.” Dari sepuluh orang yang ditolong hanya satu yang tahu berterimakasih. Itu gambaran yang alkitab berikan, bisa jadi yang Tuhan jumpai saat ini lebih kecil dari sepuluh persen.
Tapi kita bersyukur, karena Allah bukanlah manusia seperti kita, yang bisa merasa bosan, kecewa atau marah kepada kita. Dia selalu ada bagi kita, dan bersedia menolong kita setiap saat, tanpa merasa bosan, sekalipun orangnya tidak tahu berterima kasih.
Biarlah setiap kita dalam setiap kesempatan, besar maupun kecil kita selalu berlatih menjadi orang yang tahu berterima kasih, terutama kepada Allah, tapi juga berterimakasih kepada sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar