Minggu, 18 Agustus 2019

SETENGAH KETAATAN

Ketika anda mendengar kata “taat”, apa yang muncul di pikiran anda? Gambaran “positif” atau “negatif”? Apakah anda menyukai “ketaatan”? Ada orang yang tidak suka “taat” karena merasa kebebasannya dibatasi. Anak-anak umumnya tidak suka mentaati perintah orang tuanya. Apa reaksi mereka ketika orang tua meminta mereka belajar dulu baru boleh main? Atau selama seminggu ini tidak boleh menonton televisi karena sedang menghadapi ujian semester? Apakah mereka taat kepada perintah orang tua? Anak-anak suka taat pada sesuatu yang mereka sukai. Mereka tidak suka taat pada perintah yang mereka tidak sukai. Inilah kecenderungan manusia sejak kejatuhan Adam dan Hawa. Cenderung mengikuti keinginan sendiri, cenderung memuaskan daging.

Banyak orang ingin berkat, tetapi tidak taat. Padahal, berkat datang dari ketaatan pada perintah Tuhan, sedangkan kutuk datang dari ketidaktaatan (Ulangan 11). Ketaatan adalah sebuah kualitas karakter yang menentukan masa depan seseorang. Sejauh mana anda diberkati adalah tergantung sejauh mana anda taat pada Tuhan. Namun lebih dari sekedar berkat, yang lebih penting adalah apakah Tuhan masih menyertai kita atau tidak dalam segala yang hal yang kita lakukan.

Yesus adalah Pribadi yang memberi contoh kepada kita bagaimana Ia menunjukkan ketaatan pada Bapa dalam hidupNya selama 33 ½ tahun di bumi. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat melalui apa yang telah diderita-Nya (Ibr. 5:8). Itulah sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (Fil. 2:9). Kesimpulannya, Allah sangat berkenan kepada orang yang taat kepada-Nya dalam situasi sulit sekalipun. Pertanyaannya, maukah anda menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan?

Ketaatan menjadi hal penting dan sangat menarik bagi Allah. Ketaatan harus karena kasih, karena iman dan karena memahami prinsip ketaatan dan otoritas. Firman Tuhan menjanjikan bahwa ketaatan menggandeng berkat surgawi. Namun sesungguhnya yang Tuhan janjikan lebih dari sekedar berkat, yaitu penyertaan-Nya yang berlaku sampai pada kekekalan. Hal penting yang harus kita waspadai bukan hanya hidup kita terlihat diberkati, tapi apakah dalam menjalanakan ketaatan iman kita masih tertuju kepada Tuhan atau tidak. 

Ketaatan bersifat utuh dan sepenuhnya atau absolut, lawan dari ketaatan adalah ketaatan setengah, dan ketaatan setengah diperhitungkan sebagai ketidaktaatan. Sedikit berbohong dengan alasan apapun, sedikit berkata kotor, sedikit menambahi berita bohong, sedikit memfitnah, sedikit berbuat jahat. Dan segala hal yang melanggar perintah Tuhan yang kadarnya serba sedikit. 

Allah tidak pernah tertarik dengan harta, kehebatan, keperkasaan dan kesuksesan kita, terlebih yang kita hasilkan dari diri sendiri tanpa melibatkan Dia. Karena hal itu berpotensi membuat ketaatan dan rasa takut kita akan Tuhan jadi berkurang. 

Miliki hati yang mengasihi Tuhan, hati yang takut akan Dia dan Iman yang teguh. Supaya kita dapat taat secara total dan dengan sadar mau meninggalkan dosa.


Indie 2/12/2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Abigail Indiana

Foto saya
I am a product of GOD's Grace. Single, Simple person but will always be an extraordinary person. Just a nature, Truth lover, jazzy lover, coffee lover. Selalu mendefinisikan setiap fase hidup dengan ucapan syukur. I love my beloved Savior, He loves me unconditionally.